Monday, April 6, 2015

Sang Pemula: R.M.Tirto Adhi Soerjo



R
aden Mas Tirto Adhi Soerjo atau sering disebut dengan T.A.S  lahir di Blora (1880-1918) merupakan “Orang yang  dilupakan dan terlupakan,” Menurut Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Sang Pemula, T.A.S merupakan “Seorang perintis utama kebangkitan nasional Indonesia.” Dan menurut Takashi Shiraishi lewat buku  Zaman Bergerak menyebut T.A.S sebagai orang Bumiputra yang menggerakan bangsa melalui bahasanya lewat Medan Prijaji.
                 “Penggoncang Bumiputra bangun dari tidurnya,” kata Marco Martodikromo. Bagaimana tidak, Djokomono—nama kecil Tirto Adhi Soerjo, merupakan pelopor jurnalistik Indonesia seperti yang dikatakan Ki Hajar Dewantara. Dengan menggunakan pers sebagai senjata pembela keadilan bagi si kecil dan dia pun perintis kewiraswastaan Pribumi dan banyak lagi lembaga-lembaga baru lainnya; semua ditanganinya dengan eksensitas yang kobar di tengah-tengah cengkraman kolonialisme yang sedang sampai pada puncak kejayaannya, menurut penerbit Hasta mitra dalam buku Sang Pemula—Pramoedya Ananta Toer. Lanjutnya, bukan hanya sekedar perintis pers, dia juga pendiri organisasi modern pertama: Sarikat Prijaji, kemudia Sarikat Dagang Islamiyah yang selanjutnya berkembang menjadi Sarekat Islam. Sama halnya dengan Moh. Hatta, Tirto Adhi Soerjo merupakan pendiri Serikat Dagang Islam...Kebebasan Ekonomi-rakyat menjadi tujuannya dan Islam jiwanya, guna kekuatan dan persatuan. 

Bapak Pers Nasional
Soenda Berita (SB) merupakan surat kabar yang di dirikan oleh T.A.S dengan modal penjualan harta-bendanya yang ada di Betawi. Dengan seorang diri padamulanya, T.A.S mengerjakan administrasi dan mengurus percetakan serta kerja koreksi. Dan SB  ini di terbitkan setiap hari minggu, yang mulai di terbitkan pada Bulan Februari 1903 dengan redaksi dan pencetak di Cianjur. SB merupakan terbitan pers pertama di Indonesia yang redaksinya bertempat di Desa. Harga eceran SB  20 sen, 80 sen untuk harga langganan sebulan, seringgit untuk satu kwartal dan f 7,50 untuk setahun.

Di atas kertas koran berukuran 21x28 cm yang terdiri dari 16 halaman ini, T.A.S mempunyai program yang jelas, yaitu: menaikan tingkat pengetahuan bangsanya diberbagai bidang dan menyiapkan pembacanya memasuki jaman modern yang sedang mendatangi. SB ini berisikan rubrik: kesehatan, pengobatan; kedokteran, meteorologi, hukum, ketataprajaan, hukum agama Islam, seluk-beluk fotografi, pewayangan yang ia ceritakan kembali setelah menonton pertunjukan wayang Sunda, perkreditan, kimia, tata pengadilan, pengajaran, farmasi, tinjauan pers, terjemahan Lembaran Negara serta lampirannya. Dan SB merupakan pers nasional yang mengawali pembukaan ruang untuk wanita Pribumi—kemudian di ikuti oleh penerbit lain. Rubrik-rubrik: masakan, sulam-menyulam, bordir, jahit-menjahit, urusan rumah tangga dan lain-lain. Dan yang terpenting: ditulis oleh para wanita sendiri.

0 Kritikan:

Post a Comment